MENGETAHUI BAKAT DAN POTENSI DIRI


PENGETAHUAN untuk mengenali bakat diri atau anak kita sangatlah penting karena akan mempengaruhi keberhasilan masa depannya, bagai mana mengelola, mengetahui dan mengembangkan potensi bakat yang ada, yang kita tahu setiap individu dilahirkan adalah UNIK? Berikut kompilasi tulisan yang di sadur kan habis dari Kompas untuk pengetahuan kita semua.

Dari Mana Bakat Anda? (Bagian I)

shutterstock
Meskipun terdapat aspek bakat yang dibawa sejak lahir, kita juga punya kekuatan lain untuk membentuk bakat apapun yang kita inginkan. Hanya saja, hal itu harus dilakukan sejak balita hingga usia belasan tahun
JAKARTA, KOMPAS.com — Apakah bakat Anda muncul sejak lahir atau sengaja Anda ciptakan lewat latihan-latihan tertentu? Membincangkan asal-muasal bakat memang menarik dan seolah tak berujung.

Saat lahir, kita memiliki 100 miliar neuron. Tiga bulan atau 60 hari menjelang kelahiran, neuron yang kita miliki itu sudah berkomunikasi satu sama lain. Mereka bahkan membentuk jalinan yang dinamakan dengan axon. Lalu, saat jalinan terbentuk, sebuah sinapsis pun otomatis terbentuk.

Di usia tiga tahun, setiap 100 miliar neuron kita itu telah menciptakan jaringan sinapsis dengan neuron lainnya. Koneksi antarneuron inilah yang menjadi awal mula munculnya bakat. Tandanya, anak terlihat aktif luar biasa.

Ya, tanda tersebut kerap mudah kita cermati pada dua periode usia kita, yaitu ketika kita menginjak usia balita dan saat kita berusia belasan atau duduk di kelas 1 atau 2 SMA. Di masing-masing periode itu, kita (anak) dikenal begitu aktif, bahkan saking aktifnya, tak sadar kita seringkali disebut “nakal” tak keruan.

Tentu saja. Karena memang, banyak hal ingin kita ketahui, mencoba, dan lakukan. Kita pasti marah atau memberontak ketika kemauan kita tersebut dihalangi.

Nah, benarkah itu bakat? Rasanya, terlalu cepat kita mengambil kesimpulan bahwa itu merupakan bakat. Mungkin, lebih tepat, hal itu akan menjadi bakat kita atau tidak, karena akan sangat tergantung pada minat kita kelak.

Hal itu membuktikan bahwa setiap jalinan sinapsis akan terus mendorong diri kita untuk tidak henti melakukan apa pun yang kita mau terkait minat kita. Yang terjadi, kita akan kebingungan memilih ini atau itu, mencoba melakukan ini atau itu, dan kita tidak terfokus untuk mematangkan sebuah nilai kompetensi tertentu.

Untuk itulah, di usia 16 tahun, hukum alam memutus separuh dari jejaring sinapsis tersebut. Dan tidak ada manusia bisa membentuknya kembali utuh seperti semula.

Namun, sejak terputusnya jaringan sinapsis itu, bakat kita malah justru benar-benar mulai terasah. Karena hal itu memberi kita ruang lebih luas untuk fokus dan benar-benar mengeksploitasi beberapa sinapsis tertentu.

Latihan tak selalu sempurna

“Ya, latihan menjadikannya (bakat) sempurna. Saat hal itu datang sebagai bagian dari hidup Anda, Anda harus mencintainya. Jika tidak, Anda tidak akan dapat bekerja dengan baik dan meraih yang terbaik”.

Demikian hal itu dikatakan oleh Dr Anders Ericsson dalam buku Cambridge Handbook of Expertise and Expert Performance. Di situ Anders memandang orang-orang berpengalaman, baik itu seorang pebalet, pemain basket, atau pembuat program komputer, hampir selalu “dibuat” atau “dilatih”, dan bukan dilahirkan.

Pendapat Anders tersebut diamini oleh hasil penelitian Marcus Buckingham dan Donald O Clifton’s. Penelitian berdasarkan riset selama 25 tahun dan berbiaya sangat besar itu dilakukan terhadap dua juta pemilik karier dari 101 perusahaan di 63 negara. Hasilnya, meskipun terdapat aspek bakat yang dibawa sejak lahir, ternyata kita punya kekuatan lain untuk membentuk bakat apa pun yang kita inginkan.

Hanya saja, hasil penelitian itu masih memberikan catatan penting. Bahwa semua hal itu harus dilakukan sejak balita hingga usia belasan tahun. Ya, karena seperti kita ketahui, sampai di situlah batas otak kita dalam membuat jalinan sinapsis antarneuron.

Kiranya, lebih dari 20 tahun sudah, Anda harus menemukan dan menggali bakat Anda. Kini, mustahil Anda bisa menyuruh neuron di otak Anda untuk membentuk sinapsis baru. Hanya satu yang bisa Anda lakukan adalah Anda membentuk jalinan sinapsis di sekeliling sinapsis utama yang sudah terbentuk sebelumnya sejak Anda lahir.

Tidak, hal itu tidak akan membuat diri Anda merasa terbatas! Anda hanya diminta untuk melatih segala hal yang Anda sukai. Jika Anda suka, itu pertanda bakat Anda dan menjadi investasi bagi diri Anda sendiri di masa depan.

Dan jangan khawatir, Anda bisa membaca tanda-tanda (sign) bahwa bakat Anda telah hadir dalam diri Anda, yaitu:

– Nyamankah Anda saat menjalaninya? Hingga dalam sanubari Anda pun terngiang, “Rasanya ini cocok sekali buat saya.”

– Anda yakin, di hati selalu muncul rasa rindu bisa melakukannya? Bahkan sebelum menjalaninya, senantiasa timbul rasa rindu yang tinggi hingga lekas-lekas ingin melakukannya.

– Seberapa besar rasa penasaran Anda? Seberapa kuat keinginan Anda untuk belajar mendalami hal ini? Seberapa fokus dan mudah berkonsentrasinya Anda terhadap hal ini?

– Puaskah Anda usai menjalaninya? Bukan puas pada hasil, tetapi batin, apakah Anda memang terpuaskan?

Kiranya, perlu Anda cermati dan buktikan bahwa beberapa hal di atas memang tanda-tanda hadirnya bakat Anda. Tetapi sebaliknya, tidak perlu kecewa apalagi sedih jika tidak melihat tanda-tanda itu hadir di diri Anda.

Ya, sekuat apa pun Anda melatih dan menciptakan agar tanda-tanda itu hadir pada diri Anda, dalam perjalanan waktu hal itu malah akan membuat Anda tidak merasa nikmat melakoninya. Nyatalah bahwa latihan tidak berlaku dan mampu tampak sempurna pada segala bidang.

Lalu, apa yang kini harus Anda lakukan?

Tidak ada, kecuali Anda hanya harus menjadi diri Anda sendiri. Ingat, Anda tidak bisa menjadi apa yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa menjadi diri yang melebihi siapa diri Anda saat ini! (Berbagai sumber)

Dari Mana Bakat Anda? (Bagian II – Habis)

Ditanya akan memilih jurusan apa saat kuliah nanti, Santi mengaku bingung menentukan pilihan, apalagi ketika pilihan tersebut dikaitkan dengan bakat dan minatnya. “Jangankan memilih sesuai minat dan bakat, saya sendiri pun belum tahu minat dan bakat saya,” katanya.

Santi (18), sebutlah namanya begitu, mengaku dirinya memang bukan siswa pandai di kelas. Namun, ia juga bukan nomor buncit dalam urusan nilai pelajaran. Hanya, dia merasa tidak “ngeh” soal minat atau bakatnya pada hal-hal tertentu.

Memang, kerap orang mengatakan minat dan bakat adalah teropong bagi jalan kehidupan di masa depan. Membayangkannya pun terasa menyenangkan karena dengan keduanya kita bisa menjadi siapa pun yang diinginkan asalkan mau kerja keras dan pantang menyerah.

Kenyataannya, pemahaman itu justru sebaliknya. Hal itu sering kali menimbulkan masalah ketika kita beranjak dewasa dan tiba saatnya memilih bidang pendidikan dan karier. Pemahaman itu sedikit banyak menciptakan ilusi akan beragam pilihan bidang pendidikan dan karier yang menjanjikan masa depan. Dan lagi, apakah semua itu pilihan yang benar-benar kita inginkan?

Selain itu, pemahaman tersebut juga membentuk imajinasi tersendiri bahwa kita bisa menjadi sosok terbaik di bidang apa pun yang kita minati. Duh, apa betul begitu? Apakah bisa, prestasi seorang Chris John yang dielu-elukan berkat tinjunya di atas ring itu akan bersinar oleh puja-puji pula di lapangan basket?

Nyatanya tidak. Adalah sebuah fakta bahwa kita memang tidak bisa menjadi siapa pun yang kita mau. Kita lupa, selain minat, ada faktor lain yang sangat menentukan langkah kita ke depan. Ya, bakat dan latihan khusus untuk mempertajamnya.

Temukan, Bukan Ciptakan
Kenyataan, tidak semua orang bisa menjadi seorang Chris John, Bill Gates, atau David Beckham. Mereka bertiga punya bakat alami dan telah menjadikan bakat itu sebagai investasi yang dilatihnya sejak lama. Dan kita tidak bisa membuat dan mengubahnya “semau gue”.

Sekarang, lihat ke sekeliling Anda! Mungkin, ada orang yang suka duduk berlama-lama di depan laptop? Bahkan saking lamanya Anda lupa, kapan orang itu makan dan minum?

Atau, Anda pun mungkin bingung, kenapa rekan dekat Anda lebih memilih les guru bahasa Inggris ketimbang Anda yang lebih senang naik gunung atau bermain band di saat libur? Banyak, dan banyak lagi contoh yang kita pun tidak tahu keuntungan mereka melakukan semua itu.

Anda pun sebetulnya bisa begitu. Meniru untuk kreatif berekspresi seperti mereka, berhasil lalu merasa puas. Namun kelak yang terjadi, Anda tidak akan pernah merasa nyaman melakukan hal-hal di luar kerangka bakat Anda tersebut.

Ya, Anda tidak akan bisa menjadi mahasiswa arkeologi dan menjadi arkeolog mumpuni karena Anda sebenarnya sama sekali tidak hobi “keluyuran”. Usaha Anda hancur terus dan kapok untuk terjun ke bidang bisnis sehingga Anda memilih kembali menjadi karyawan. Tidak salah, Anda memang tidak punya hobi itu. Anda tidak bakat!

Mutlak, Anda harus paham apa yang disebut dengan bawaan atau nature (hormonal atau DNA) dan latihan atau nurture. Sejatinya, yang harus Anda lakukan ialah membentuk diri Anda tak ubahnya dengan bawaan Anda sejak lahir. Anda jangan hanya menginginkan suatu bidang pendidikan yang bisa membuahkan karir tertentu dengan gaji selangit.

Jika itu Anda lakukan, berarti Anda sudah “bunuh diri”. Pasalnya, kerangka neurologis Anda yang telah membentuk bakat tersebut akan menolak. Alhasil, Anda tidak dapat menikmatinya. Kecuali, Anda memang berniat keras untuk menambal “kekurangan” tersebut dengan nurture, dengan latihan-latihan khusus.

Semakin cepat Anda sadar untuk melihat diri Anda dan menemukan potensi di dalamnya, semakin beruntung pula Anda. Pilihan minat dan bakat Anda dengan sendirinya akan lebih mudah Anda tentukan.

Anda mulai bisa memilih peran Anda, bentuk pendidikan yang cocok untuk menambal peran tersebut, serta produktifitas yang akan Anda hasilkan kelak di dunia kerja. Cara memulainya, simak beberapa hal di bawah ini:

Maksimalkan kekuatan Anda, tuntaskan pula kelemahan Anda!
Jika Anda termasuk orang yang sulit berdiplomasi, dapatkah Anda terjun bebas ke dalam bidang ini karena Anda menyukainya? Kalau Anda tergolong paling lambat mengambil keputusan, dapatkah Anda melatihnya sekeras hati? Jika Anda bukan seorang konseptor, siapkah Anda menjadi seorang “ahli lapangan” agar kekurangan Anda tersebut lenyap ditelan bumi!

Tidak cukup latihan keras, Anda butuh bakat alami!
Memang, antara pengetahuan, keterampilan, serta materi bisa Anda dapatkan melalui belajar dan latihan. Namun, hal sesungguhnya yang penting adalah bakat sebagai bawaan Anda sejak lahir. Anda akan mampu melakukan segala hal berkat keterampilan, sementara kuantitas dan kualitas Anda melakukannya adalah berkat dorongan bakat alami Anda.

Siapkan sistem pendukung hindari aktivitas tak terarah!

Sistem pendukung itu bisa saja hanya berupa pesan singkat di ponsel atau sekadar kertas-kertas yang Anda tempel di meja belajar, bahkan pintu kamar!

Sadar dan amati reaksi spontan Anda saat menyikapi hal atau kejadian
Nah, bagaimana Anda akan mengambil peran atas kejadian itu? Anda cenderung memegang kendali, membuat analisa hal itu secara seksama, atau hanya berusaha mencari sisi-sisi lain ternyata tidak penting dari kejadian tersebut?

Amati besarnya niat dan keinginan Anda melakukan aktivitas tertentu
Dari situ, yakinkan bahwa sebuah aktivitas telah membuat Anda rindu untuk berulang melakukannya. Rasa rindu itu akan senantiasa timbul hingga Anda lekas-lekas melakoninya.

Secepat apa Anda belajar dan menguasai sebuah bidang tertentu?
Secepat kilat atau selambat becak? Sadari hal itu dan bandingkan upaya Anda dengan hasil yang didapatkan oleh rekan-rekan Anda.

Sepuas apa perasaan Anda seusai melakukannya?
Entah, karena yang pasti, saat melakukannya Anda nyaman, senang, dan membuat Anda sejenak tenggelam di dalam keasyikan melakukannya.

Monitor perilaku dan perasaan Anda ketika menjalaninya
Dari sini Anda akan mengevaluasi apa yang sudah Anda lakukan. Amati dan berikan analisis pada diri Anda. Benarkah ini pilihan Anda?

Anda tidak bisa menikmati? Anda lambat dan merasa tidak berkembang?
Tinggalkan sekarang juga! Cari peran lain, jangan habiskan uang dan waktu Anda hanya untuk mengatasi kelemahan Anda, melainkan juga pertajam bakat dan kekuatan alami dalam diri Anda.

Ingat, banyak orang muda yang sukses. Yakinlah bahwa mereka memang pribadi-pribadi yang menemukan bakatnya sejak dini dan mau belatih sebagai investasi di masa depannya.

LTF

Hati-hati Tentukan Potensi Bakat Anak!


KOMPAS.com – Kalangan orangtua diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam membantu menentukan pilihan program studi di perguruan tinggi pada anak-anak yang lulus SLTA, agar tidak sampai salah hingga kemudian terjadi penyesalan.

Hal itu mengingat pilihan terbaik program studi adalah yang sesuai dengan potensi bakat anak, namun banyak terjadi salah pada minat anak-anak atau bahkan keinginan orangtua, yang sifatnya sesaat dan berubah-ubah, demikian terungkap dari seminar psikologi dan pendidikan di Denpasar, Minggu.

Pada acara bertema Mencetak Anak Juara Dari Rumah yang pesertanya melimpah sampai sekitar 1.000 orang sehingga harus dibagi dalam dua sesi itu, menampilkan pembicara, Instruktur Smart Primagama, Drs H Supriyadi dan psikolog dari Yogyakarta, Nurmey Nuruly, SPsi.

Supriyadi mengingatkan, pentingnya pihak sekolah maupun orangtua/walimurid
membantu menemukan potensi bakat pada anak-anak melalui berbagai metode, misalnya dengan mengajukan berbagai pertanyaan guna mengetahui mereka siap dan mudah atau kesulitan dalam menjawabnya.

“Jika beberapa pertanyaan dari salah satu bidang studi dapat dengan mudah dijawab, maka bidang studi itulah salah satu indikasi potensi bakatnya. Tetapi akan lebih akurat apabila melalui cara ilmiah seperti tes psikologi, metode sidik jari dan lainnya,” katanya.

Sementara Rully menekankan pentingnya membangun suasana senang pada anak-anak, agar mampu dengan mudah mempelajari hal-hal yang sesuai dengan potensi maupun minatnya.

“Kenapa anak-anak suka sulit disuruh belajar, karena mereka berada dalam suasana yang tidak mendukung. Coba mereka senang, tidak disuruh pun akan rajin belajar,” ucapnya seraya mengingatkan bahwa anak-anak bukan “orangtua kecil”.

Penciptaan suasana senang, gembira, baik di rumah maupun di sekolah, akan mampu menggali potensi bakat yang bersangkutan, sehingga dapat memudahkan proses penjurusan di SLTA maupun pemilihan program studi ke jenjang perguruan tinggi.

Ia mengingatkan, bahwa selama ini banyak terjadi anak-anak menempuh studi yang sebenarnya tidak sesuai dengan potensi bakatnya, hanya karena menuruti keinginan orangtua atau minat sesaat yang didasarkan ajakan teman atau bahkan sekedar gengsi.

“Janganlah kita memaksakan anak-anak menempuh studi pada bidang yang tidak sesuai potensi, apalagi tidak diminati. Hal itu sama saja kita ’memenjarakan’ mereka selama masa studi. Tetapi kalau belajar sesuai potensi bakat, maka mereka akan enjoy dan hasilnya bisa memuaskan,” tambahnya.

ABD
Sumber : Antara

Keluarkan Potensi Anda
Selasa, 20 Januari 2009 | 09:44 WIB
Sudah mengetahui bakat yang dimiliki? Mulailah Anda mengembangkannya. Namun jika belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk mengetahuinya. Anda hanya butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potesi Anda yang sesungguhnya.

1. Keahlian

Pernahkah Anda mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata Anda dapat menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari rekan lain? Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu Anda melepaskan dan mengembangkannya.

Jika Anda dengan mudah bisa menyelesaikan sebuah perhitungan saat orang lain menyumpahi kalkulator, itu artinya bakat Anda sebagai seorang akuntan atau banker sedang berusaha muncul dan menyapa Anda. Nah, pikirkanlah hal-hal yang begitu mudah bagi Anda tetapi tidak bagi teman-teman. Kemudian, perhatikan bakat apa yang tengah bekerja pada diri Anda.

2. Ketertarikan

Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu Anda inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan bukan sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata.

Nah, coba pikirkan apa yang paling Anda ingin lakukan seharian? Menonton film? Melatih hewan? Menata barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu tidak harus yang menjadi ambisi Anda, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya bakat yang tengah bekerja.

Jika Anda seorang pembaca yang tekun atau rajin menulis di blog, bisa jadi bakat tersembunyi Anda adalah menulis. Atau bisa saja ketertarikan pada buku membawa Anda pada karier kepustakaan, penerbitan, dan lain-lain.

3. Kepuasan

Apa yang membuat Anda merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja? Pekerjaan apa yang membuat Anda begitu hanyut dan merasa tak ingin berhenti saat mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika mereka berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi ketika mereka menghadapi piranti lunak.

Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada kesempatan untuk menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu begitu mirip dengan pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang apa yang membuat Anda terhanyut? Jika Anda belum juga menemukan, pikirkan suatu kegiatan yang membuat Anda terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat Anda ada di sana.

4. Kebiasaan

Pernahkah Anda dipuji karena kemampuan atau sikap Anda? Misalnya, orang menilai Anda sebagai karyawan yang sangat teratur atau ide pemasaran Anda hebat, atau Anda pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di sekitar, Anda juga bisa mengetahui kemampuan alami Anda.

Ketrampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun, kadang kita menganggapnya biasa saja karena ketrampilan itu sudah sangat melekat sehingga hampir tak disadari kehadirannya.

Lalu, bagaimana mengenali bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik pada Anda, mengenali Anda atau terfokus pada Anda? Apakah Anda menjadi tempat curahan hati teman-teman? Atau mereka selalu meminta pendapat Anda soal pakaian? Nah, di sanalah bakat Anda tersimpan. Anda hanya perlu mencari kesempatan untuk mengembangkannya. (Chic/Erma Dwi Kusumastuti)

Ciri-Ciri Anak Berbakat
Selasa, 7 Oktober 2008 | 11:53 WIB
Dalam bukunya, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Prof. Utami Munandar menuliskan indikator keberbakatan sebagai berikut:

* Ciri-ciri Intelektual/Belajar:
Mudah menangkap pelajaran, ingatan baik, perbendaharaan kata luas, penalaran tajam (berpikir logis-kritis, memahami hubungan sebab-akibat), daya konsentrasi baik (perhatian tak mudah teralihkan), menguasai banyak bahan tentang berbagai topik, senang dan sering membaca, ungkapan diri lancar dan jelas, pengamat yang cermat, senang mempelajari kamus maupun peta dan ensiklopedi.

Cepat memecahkan soal, cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan, cepat menemukan asas dalam suatu uraian, mampu membaca pada usia lebih muda, daya abstraksi tinggi, selalu sibuk menangani berbagai hal.

* Ciri-ciri Kreativitas:
Dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta tak mudah terpengaruh orang lain, rasa humor tinggi, daya imajinasi kuat, keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya.

Dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal yang jarang diperlihatkan anak-anak lain), dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).

* Ciri-ciri Motivasi:
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu lama, tak berhenti sebelum selesai), ulet menghadapi kesulitan (tak lekas putus asa), tak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tak cepat puas dengan prestasinya), menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “orang dewasa” (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya).

Senang dan rajin belajar serta penuh semangat dan cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tak mudah melepaskan hal yang diyakini itu), mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian), senang mencari dan memecahkan soal-soal.

Indah Mulatsih                                        =============  =====  ========== LIMA LANGKAH MUDAH MENCARI BAKAT DIRI==== dari gusti bob kompasiana =====================

Menurut kamus dan pendapat banyak ahli, bakat (talenta) adalah anugrah—berfungsi sebagai penyokong alami—bagi seseorang yang memilikinya. Semacam kemampuan alami yang kita miliki, mulai dari berbagai jenis kreatifitas hingga atletisitas. Kita semua memilikinya, hanya saja seringkali dan kebanyakan dari kita tidak tahu bagaimana cara mengetahui apa talenta kita. Sesekali mungkin sesungguhnya bakat itu muncul ke permukaan tetapi kita tidak menangkapnya.

Tidak percaya? Silahkan coba tanya 10 orang yang anda kenal apa bakat mereka, jawabannya kemungkin beragam dan sebagian besar pasti menjawab ‘tidak tahu’. Bukan karena mereka merendah, tapi kenyataannya mereka memang tidak tahu. “Loh koq bisa?” mungkin anda ingin bertanya. Karena secara alamiah kebanyakan orang tertutup terhadap hal-hal yang terkait dengan kemampuan alami mereka. Sehingga bisa dibilang, harta karun ini terlewatkan begitu saja—tak tersentuh selama bertahun-tahun.

Padahal, sesiapapun yang mampu mengenali bakat tersembunyinya, dia akan memasuki sumber daya mengagumkan yang bisa membantu dalam setiap aspek kehidupannya—termasuk aspek kewirausahaan. Apakah itu untuk menentukan jenis usaha yang paling tepat untuk dirintis, atau untuk mengembangkan bisnis yang telah dimulai, mungkin jawabannya ada diantara bakat tersembunyi tersebut.

Menemukan bakat tersembunyi jauh lebih sederhana dari yang anda bayangkan. Menurut saya, setidaknya ada 5 cara mudah untuk menemukan bakat tersenyembunyi anda;

1. Dengarkan orang lain – “Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain—seringkali—jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.

2. Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan –  Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda.

3. Temukan sesuatu yang paling anda nikmati – Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.

4. Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan – Adakah topic tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.

5. Tanyakan pada orang lain – Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasanga], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.

“So what?” mungkin anda bertanya demikian.

Bakat tersembunyi anda dapat diperguakan untuk mendukung kreatifitas anda, mulai dari hal terkecil hingga urusan pekerjaan, bahkan wiraswasta. Bayangkan jika ternyata anda berbakat untuk bidang tertentu, tetapi selama ini anda lebih banyak berputar-putar dibidang lain. Itulah salah satu penyebab mengapa ada orang yang pada masa tertentu tiba-tiba saja menjalankan bisnis yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, tetapi boom! Sukses. Karena mereka baru saja menemukan dan menggunakan bakat tersembunyinya. Bakat tersembunyi bisa anda manfaatkan untuk banyak hal, entah itu untuk membuat produk atau jasa yang ingin anda kembangkan, bahkan untuk menambah jaringan hubungan.

Lebih dari itu, saat bakat tersembunyi anda sudah tergali dan termanfaatkan dengan maksimal, segala sesuatu yang anda lakukan akan berjalan dengan lebih efektif, usaha dan energi teralokasi benar-benar pada sesuatu yang benar-benar merupakan kelebihan anda. Saat bekerjapun anda tidak akan meresa bekerja, melainkan benar-benar merasa sedang menjalani hidup. Hidup yang ringan, seimbang dan menyenangkan. ~Gusti Bob.

78 responses to “MENGETAHUI BAKAT DAN POTENSI DIRI

  1. Bagus banget tulisannya
    sangat menginspirasi 🙂
    kira2 bleh minta alamat email, karena saya ingin bertanya atau sharing tentang beberapa hal
    terimakasih

      • mas saya mau nannya,saya sangat tertarik dengan musik,dari saya sd hingga sekarang kuliah,saya ingin sekali menjadi musisi,tapisekarang saya kuliah dibidang manajemen,saya merasa tidak menikmati kuliah saya saat ini,saya merasa semua pelajaran yg diberikan tidak masuk k otak dan hati saya karena saya ingin kuliah dijurusan seni musik atau tarik suara,tapi keluarga saya tidak mengijinkan saya untuk menjadi musisi atau seniman,saya harus bagaimana sekarang mas? saya ingin mengutarakan semuanya kepada orang tua saya,tapi saya takut mengutarakannya mas,mereka pasti memberikan respon yg negatif.

      • terima kasih sudah berkunjung…

        jujur itu memang sulit mas reza, tapi tetap berada dalam kebohongan jauh lebih menyusahkan..
        cobalah utarakan isi hati dan keinginan mas reza ke orang tua dengan baik ,jangan ada kemarahan yang keluar dari diri mas reza meskipun orang tua akan marah.. jelaskan secara perlahan agar orang tua bisa mengerti dan yakin..dan yang lebih penting lagi mas reza bisa berani untuk memegang komitmen dan siap dengan resikonya ketika mas reza memutuskan untuk memilih apa yang di inginkan tersebut, terutama terkait dengan masa depan mas reza sendiri.. ?
        sebetulnya tidak ada orang tua yang ingin masa depan anaknya jelek, tapi tidak bisa dipungkiri juga terkadang karena hal itu juga orang tua menjadi terlalu memaksakan anaknya untuk sekolah di jurusan yang tidak disukai anaknya karena melihat prospek pekerjaan setelah lulus.
        silahkan mas reza pikirkan dengan baik .. 🙂

  2. bagaimana dengan saya? saya butuh bantuan…!!!!
    saat ini saya kuliah jurusan akuntansi, di SMA saya jurusan IPA. tapi saya punya KEINGINAN untuk menjadi penulis. nah, gak ada yang nyambung kan??
    saat ini saya sering sekali MALAS dengan akuntansi dengan dalih bukan bakat, gak minat. tapi disisi lain saya juga sering bertanya pada diri sendiri benarkah bakat saya didunia tulis menulis mengingat belum ada satupun tulisan saya yang dipublikasikan?
    saya memang menyukai membaca tulisan-tulisan fiksi (novel, puisi, cerpen. dsb), tapi saya juga takut kalau kegemaran itu hanya buang-buang waktu saja. saya juga tidak mempunyai kelebihan apa-apa.. bagaimana ini?
    sudah satu tahun saya di akuntansi dan masih belum menemukan “kebahagiaan” disana..

    • apa sebaiknya saya tinggalkan saja akuntansi dan mulai menekuni dunia tulis menulis? ini hal yang sangat saya inginkan dan dambakan. meski novel saya belum ada yang dipublikasikan saya merasa puas dengan apa yang saya tulis..
      jujur saya akui saya memiliki sifat pesimis yang berlebihan..
      mohon solusi???

      • oke begini alda, mungkin alda juga tau banyak seorang penulis yang memiliki latar belakang ilmu pengetahuan yang bukan dari ilmu sastra, namun dari ilmu eksak maupun sosial…
        manusia itu memiliki 2 kecerdasan yaitu kecerdasan numerik dan juga kecerdasan verbal..
        beberapa orang bisa dengan sempurna mengembangkan kedua kecerdasan tersebut dengan sangat baik dan akhirnya dia bisa memiliki karir yang cemerlang lebih dari satu bidang pekerjaan..namun ada juga beberapa orang yang hanya bisa mengembangkan salah satunya saja..
        lalu apakah kita bisa mengembangkan 2 kecerdasan itu ?
        jawabannya , tentu saja bisa .. kuncinya adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan “WAKTU” dengan sebaik mungkin..
        penyebab banyak orang yg gagal adalah karena mereka tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik,,
        saya pun memiliki teman seorang penulis , namun dia bukan berasal dari pendidikan sastra melainkan berasal dari pendidikan biologi murni di ITB..
        yang paling penting saat ini adalah manfaatkan waktu dengan baik , apapun yang bisa alda lakuin, lakuin aja selama itu positif dan memang itu memiliki manfaat buat alda…
        oke,, tetep optimis dan terus berfikir positif aja yah
        karena kesuksesan orang tidak akan mungkin tertukar yang penting kita berusaha ,dan sisanya serahkan pada tuhan.. 🙂

    • alasan pertama kali memilih kuliah di akuntansi itu karena apa ?
      saat itu apakah kemauan dari diri sendiri, paksaan dari keluarga, atau hanya sebatas ikut-ikutan dengan teman saja ?…
      dan rasa malas itu muncul disebabkan karena alda, tidak menyukai materi-materi yang di ajarkan di akuntansi atau karena hal lain ?…
      dijawab dengan jujur yah , 🙂

      • karena ssaya merasa senang untuk belajar akuntansi dan saya merasa nyaman dengan pelajaran akuntansi ini karena itu saya memilih kuliah dalam bidang akuntansi

  3. butuh solusi nih. q baru aja lulus SMA tapi tahun ini gak kuliah di karenakan soal jurusan kemarin q keterima di salah satu universitas swasta dgn jurusan teknik kimia. tapi gak q ambil. pdhl q jurusan IPA d SMA. dari kecil q pngen bgt jd dokter tp waktu q pikir2 jd dokter itu lama dan biaya mahal. trus wkt kls 3 SMA q dengar2 dr tmn kalau teknik kimia itu prospeknya bgs dan q mulai cari info d internt dan emg prospeknya bgs. jadi q mulai buang keinginan jd dokter dan kekeh bgt masuk tekim. emg q suka pelajaran kimia. pkoknya pelajaran tentang IPA q suka tp nilai biologi q slalu tinggi drpd kimia. sampai2 q kadang beradu argumen sama ayah. karna ayah pengen q masuk di bidang kesehatan gitu apa ajalah yang penting orang kesehatan gitu. yups ayah ku orang kesehatan soalnya. q ank yg kekeh bgt kalau udh ingin sesuatu alhasil ayahku setuju dan mendukung. hampir setiap universitas yang aku daftr q ambil jurusan tekim. yups q ketrima.. entah knp q sedih malah.q iri dgn orang seragam putih ( seragam dokter gt ) rasanya q pengen bgt pke seragam itu. sampai2 q nangis q jg bingung sieh kok bs ampe nangis. akhirnya q sakit gak bisa registrasi jd batal kuliah gt. q jg gak tau bakat q apa.? tahun dpn baru q mau kuliah tapi q gak mau salah jurusan..

  4. Saya butuh saran nih…
    Saya sekarang masih kuliah jurusan IT, saya termasuk orang yang dicari teman-teman karena saya pandai komputer terlebih dalam bidang programer. Saya juga pandai buat puisi, cerpen dll yang berhubungan dengan tulisan. Tapi saya tidak pernah puas dengan ini. Saya punya keinginan menjadi seorang sutradara, komikus atau animator, tapi saya sama sekali tidak bisa melakukan itu. pernah dulu mau buat film pendek, tapi hanya sebatas script, dan tidak bisa dilanjutkan karena terkendala kamera dll(peralatan). ingin jadi komikus, tp tidak pandai gambar.
    Dan sekarang saya ingin fokus ke programer karena saya merasa bakat saya disitu, tapi saya merasa tersiksa dengan kegiatan yang saya lakukan, saya ingin merasa happy saat melakukan kegiatan, bukan tersiksa.
    Jadi gimana bagusnya? tolong sarannya…
    Terima kasih.

  5. aku sekolah jurusan tata boga dan aku suka memasak dan membuat kue tapi di sisi lain aku juga suka menggambar dan menulis ..
    tapi setelah lulus aku jadi suka menggambar dan kemampuanku lumayan bagus di dunia gambar .aku pikir ini bakat ku .
    tapi kadang aku juga selalu punya keinginan untuk memasak dan menulis secara bersamaan.
    aku jadi bingung sendiri .apa aku harus fokus pada satu keahlian saja dan meninggalkan keahlian yang lain ??
    tapi rasanya aku tidak bisa meninggalkannya.:'(
    mohon bantuannya 😀

  6. salam, bagaimana dengan keseharian yang suka dengan suatu mata pelajaran tapi pas di bab tertentu bukannya tambah semangat belajarnya tapi malah menghindarinya, apa itu disebut bakat? saya menyukai pelajaran akuntansi tapi karena saya mengambil jurusan IPA saya sudah tdk belajar lagi tapi saya masih tertarik pada akuntansi, apa itu juga bakat? kimia juga saya sukai dan beberapa orang mengatakan saya bisa kimia, apa itu bakat? bagaimana ini? mohon sarannya.

  7. Mas..saya mahasiswi hub.internasional
    sampai sekarang saya msih bingung sama bakat yg ada di diri saya?? Jd hrus gmna mas…

  8. setelah membaca blog anda dan memikirkan apa sebenarnya bakat saya awalnya saya sangat merasa kesulitan karena dipikir-pikir saya memang tidak memiliki bakat yang menonjol dan cocok untuk dikembangkan. saya menyukai banyak hobi dari traveling, memancing, baca buku, mengisi blog dan bahkan membuat produk pupuk atau beternak semua itu bisa saya jalani. namun setelah merenungkan tentang kegiatan yang membuat have fun itu adalah mengisi blog atau membuat cerita. terimakasih atas blog anda. sangat bermanfaat bagi saya dan penentuan bakat sya.. 🙂

  9. aku butuh saran kak. aku kls 12 jurusan IPA. nah aku msh bingung mau ngambil jurusan apa, pilihanku belum mantap. aku suka pelajaran kimia&bahasa inggris. disatu sisi aku mau ambil jurusan yg berbau kesehatan (farmasi, analisis kimia, ilmu gizi) disisi lain aku pgn ke luar negri, karna aku suka bahasa inggris. ortu ku nyuruh aku buat jadi guru bahasa inggris, tp aku ga minat jd guru. well, aku emang suka bahasa inggris tp kalo untuk jadi guru aku gamau. aku IPA kak, nnti sbmptn lebih baik ngambil saintek, soshum, atau campuran? tolong dibalas ya kak:( aku butuh saran bgt. thanks before

    • kalau begitu kenapa nita tidak gabungkan aja , kuliah diluar negri dengan jurusan kesehatan ?
      jadi ilmu kesehatan bisa didapatkan plus nita jg akan fasih berbahasa inggris karena pastinya setiap hari nita akan selalu menggunakan bahasa inggris..

      kenapa orang tua ade bisa menyarankan untuk menjadi guru bahasa inggris , karena itu merupakan opsi pertama ketika nita sudah lulus kuliah.. di indonesia sangat banyak sekali siswa yg tertarik untuk mengambil sastra inggris dan kebanyakan mereka punya orientasi nya adalah menjadi guru bahasa inggris .
      mengenai pilihan di SBMPTN nanti, sebaiknya ambil saintek saja karena jelas itu peluangnya paling besar untuk anak IPA kecuali kalau nita ingin mengambil prodi kuliahnya yg berkaitan dgn IPS seperti akuntan, ekonomi , bisnis dll . baru nita ambil pilihan test nya campuran (IPA+IPS)…
      semoga bisa menjawab pertanyaannya ,
      terimakasih sudah berkunjung 🙂

  10. bg bleh minta sarannya…??
    saya dari dari smk jurusan komputer dpat pmdk tp di kimia ya saya ambil karna kesempatan gak dtang 2 kali bg,sampai smster 3,tp ip saya 2 koma,udah fokus tp gak bisa2 juga,terus masuk smster 4 saya cuti,saya mo ngulang lg tes perguruan tinggi tp masih ragu sama kemampuan saya bg, keinginan saya pengen teknik mesin bg,
    tp klw menurut saya bakat desain bg,saya suka berimajinasi membayangkan suatu yg baru,contohnya desain logo lambang trus yg kreatif bg sesuatu yg unik kyak undangan yg bentuknya unik saya juga sering browsing desain unik kemudian karya dr barang2 bekas gitu bg,saya juga suka edit foto bg,trus foto juga bg lebih imajinatif gitu bg foto pemandangan dan foto model tp saya salu mikir untuk foto dr sudut yg berbeda yg lain dr yang lain, apa bakat itu bakat saya bg…??? rencana saya mo ambil jurusan dkv bg…. tp saya juga suka ngarang,mikir suatu alur cerita membayangkan kejadian lebih ke imajinasi gitu bg…. trus mikir kata2 indah gitu bg tp kadang denger lagu juga bg sebagai inspirasi gitu tp permasalahannya saya suka bosan bg terus saya penyampaian kata2 gak pandai bg alis blepotan, susah di mengerti orang lain padahal udah simpel bahasanya bg susah dalam penyampaian bg, apa bakat saya ngarang bg tp saya mudah bosan bg soalnya kata2nya gak baku susah dimengerti…???

    saya masih ragu2 bg apa bakat saya di desain atau bahasa tp saya lebih filing ke desain bg tp keinginan saya masih di jurusan teknik bg…..
    saya takut mencoba di jurusan desain dan bahasa bg karna prespek untuk kerja kedepannya blum ada bayangan bg….
    klw teknik mesin saya ingin kerja di PT PT besar bg soalnya abg saya kerja di pt bg…
    masih linglung di tiga pilihan bg…

    saya butuh sarannya bg…..
    karna tiap orang beda pandangan karna latar yg berbeda,,,,
    klw menurut bg yg mengerti soal problem ini gimna bg…
    makasi bg…. 🙂

    • terimakasih atas kunjungannya khairunnas :).
      sepertinya kamu masih belum mengetahui pasti apa bakat yang ada di diri kamu.
      salah satu teknik yg penting dalam menemukan bakat adalah “sesuatu yg paling sangat kamu sukai dan sering kamu lakukan” .
      coba lah kamu renungkan tentang sesuatu tersebut..
      dari komentar kamu diatas , kamu menyebutkan banyak ketertarikan tapi sebetulnya kamu hanya punya 1 ketertarikan yang merupakan bakat kamu dan sisanya hanyalah sebuah hobby..
      coba kamu pikirkan dari beberapa hal yg kamu sukai itu, mana yg paling sering kamu lakukan dan bisa menghasilkan sesuatu yg berharga buat diri kamu ? sesuatu hal yg ketika kamu lakukan , kamu tidak pernah merasa bosan dan jenuh ?
      silahkan kamu jawab di hati secara jujur, karena itulah bakat kamu yg sebenarnya. 🙂
      mengenai pilihan kuliah kamu di jurusan yang mana ,, kamu harus tentukan dari bakat kamu dan minat kamu tadi,, bukan dari prospek kerjanya ?
      percayalah , kalau kamu berhasil mengembangkan bakat kamu secara konsisten.. bukan kamu yg akan mencari pekerjaan, melainkan pekerjaanlah yg datang mencari kamu..
      dan rubahlah cara pandangnya tentang prospek pekerjaan, karena semua jurusan kuliah memiliki prospek kerja yg bagus sebab kalau tidak, mana mungkin jurusan kuliah itu masih ada, iya kan ? 🙂
      semoga dapat menjawab pertanyaannya

  11. assalamualaikum pak.. saya baru baca artikel ini.. pak sya minta saran nya sya itu hobi banget main gitar smpe sya sering bolos skolah gara” gitar. tapi dri dlu smpe skrng permainan gitar blm ada peningkatan yg signifikan padahal saya tiap hari udah latihan terus, baca teori tentang musik, pokok nya mh mcem”… yg mau sya tanyakan apakah sya nggk bkat jdi gitaris atau belum wktu nya sya mnjadi gitaris hebat soal nya sya bru klas 11SMA… soal nya cita” sya dri kecil mau jdi gitaris yg hebat pak tapi permainan sya lambat berkembang nya… mohon saran nya pak

    • waalaikumsalam wahyu,,
      bakat itu ada yang lahir secara almiah dan ada yang terbentuk dari proses belajar yang kontinue dan minat yg sangat kuat..
      menurut saya wahyu termasuk kategori yg kedua,,
      bakat itu sesuatu yang khusus, jadi cobalah belajar secara rutin permainan gitar yang memang sangat disukai wahyu seperti misalnya bermain bass atau melodi.. jangan belajar kedua duanya sekaligus, pilihlah 1 yang paling diminati.. kemudian cobalah belajar menciptakan nada musik sendiri dari permainan gitar itu, karena hal tersebut merupakan kunci penting untuk mengetahui apakah kamu berbakat dalam bermusik atau tidak..
      semoga dapat menjawab pertanyaannya
      🙂

  12. begini mas segala cara yang di saranin psikolgi maupun saran masx yg d baca di internet juga belum bsa bntu ane untuk mnemukan bakat ane, ini piye mas ?, aku sudah berusaha berkali kali untuk menemukan bakat ane tpi ujung ujungnya blom ktemu juga, apakah aku manusia yang gak punya bakat ?

  13. mohon solusi nya yaa , saya pelajar SMK jurusan saya Multimedia , pada saat saya kelas 10 saya seneng bgt sama video editing ya sampe sekarang juga suka sih tp nggk tau knpa lama” saya mulai bosen sama video editing itu ,
    tp saya sekrng lebih tertarik sama pisikolog , karna saya seneng ngasih pendapat dan nasehat sama orang yg curht ke saya , kira” nanti pas saya kuliah saya ngambil jurusan apa yaa , tolng saran nya yaaa ,

    • ambil jurusan yang sekiranya di sukai dan walaupun itu pilihan yang berbeda, biar hati senang ,,,bakat pun jadi

  14. Misi gan mau nanya, saya sekarang sekolah di SMK jurusan jasa boga, saya dulu bener2 pengen banget bisa masak dan bisa jadi chef, tapi sekarang pas saya pkl saya ngerasa gk cocok, saya sering melakukan kesalahan dan saya selalu di marahi otomatis disitu saya mulai down dan saya mulai berfikir kalau saya memang tidak bisa memasak. Nah di samping itu saya juga mengikuti silat saya di silat bener2 nyaman dan mudah melakukan gerakannya. Apakah silat itu bakat saya, dan apakah saya harus meninggalkan dunia memasak yang sudah 2 tahun saya jalanin dan dengan biaya yg tidak sedikit ?

  15. Saya ingin bertanya saya sangat senang mengecek/merawat orang sakit apakah saya berpotensi menjadi dokter??

  16. ka, saya mau tanya dong? saya suka banget sama dance dan nyanyi, apalagi setiap hari saya latihan dance tanpa pelatih yang ngelatih saya. tapi setiap saya dengerin musik korea, saya tuh bawaannya pengen nari terus. tapi saya juga suka banget baca karangan narasi kaya novel, cerpen sama puisi. dan saya pengen banget jadi penulis. jadinya saya bingung nih ka, sebenenarnya bakat saya tuh dimana ya?

    • kalo dari deskripsi yang yani ceritain, menurut kaka , sepertinya yani memiliki pasion di dance.. karena pada bidang tersebut yani tidak hanya memiliki minat dan ketertarikan yang besar melainkan juga didukung dengan adanya proses berlatih dan belajar secara aktif dan kontinue setiap hari..
      proses latihan inilah yang akan mampu membentuk bakat yani menjadi lebih dan lebih berkembang lagi tanpa yani sadari..
      sedangkan untuk menulis coba yani pikirkan kembali apakah yani jg aktif setiap hari menulis semisal cerpen atau mungkin novel ? kalau iya, coba yani publikasikan karya yani tersebut dan mintalah pendapat dari orang lain, jika itu merupakan bakat maka tulisan yani tersebut akan mendapat penilaian yang baik..
      semoga dapat menjawab pertanyaan nya 🙂

  17. ka saya mau tanya lagi. saya suks memperhatiin gerak mimik mulut sesorang, trus saya juga bisa ngeliat orang itu suka atau engga nya dari raut muka orang itu. saya bingung, itu termasuk bakat juga ga sih? gomawoyo…

    • itu bukan bakat melainkan lebih ke arah kemampuan kamu dalam memahami perasaan orang lain..dan erat kaitannya dengan emotional question, semakin baik EQ maka semakin baik pula kamu mengenal pribadi orang2 dilingkungan sekitar kamu.
      semoga dapat terjawab 🙂

  18. saya mau tanya nih. saya kelas 12 di smk jurusan multimedia. saya ingin banget kuliah ambil jurusan jurnalistik. soalnya saya ingin kerja dibagian editor majalah atau jadi wartawan. itu udh jadi impian saya dari kelas 11. alasannya saya ingin banget bisa kerja dibagian itu, kayanya seru gitu, ya walaupun konsekuensi seorang wartawan berat, tapi saya tetap ingin mencobanya. keinginan saya itu bakat dan potensi atau sekedar keinginan saja ya??

    • cara mudah membedakan apakah itu impian atau hanya sebatas keinginan yaitu dengan cara seberapa besar usaha kamu dalam meraih impian tersebut. contohnya seberapa sering mega mempelajari tentang dunia jurnalistik tersebut ? jika jawabannya, kadang2 itu berarti hanya keinginan tapi kalo sering berarti mega punya peluang besar untuk dapetin impian itu.
      mengenai apakah itu bakat atau bukan, akan mega ketahui apabila mega menyukai sesuatu dan melakukan sesuatu hal tersebut secara kontinue tanpa pernah berkata lelah, bosan dan menyerah.
      semoga dapat terjawab 🙂

  19. Ka saya mau minta saran dong…. saya masih bingung memilih jurusan apa yang harus saya ambil sekarang… padahal saya sudah kelas 12 sekarang, orang tua dan orang-orang di sekitar saya berkata bahwa saya cocok masuk ke jurusan kesehatan namun diri saya masih bingung memilih pilihan saya, saya masih bingung memilih apa yang harus saya ambil kedepannya.. kira-kira gimana yaa ? thank you

    • hal pertama yang harus evi lakukan adalah,, cobalah evi mencari referensi tentang jurusan kesehatan tersebut, seperti bagaimana prospek kerjanya, lalu apa saja yang akan dipelajari ketika kuliah nanti…
      ketika evi sudah melakukan hal itu dan memiliki ketertarikan (minat) , lalu evi cukup untuk memantapkan hati dan pikiran evi untuk pilihan tersebut.. begitu juga sebaliknya, jika evi merasa tidak cocok atau sederhananya evi merasa tidak punya ketertarikan terhadap apa yang dipelajari pada jurusan tersebut, evi jangan memaksakan diri untuk tetap memilih pilihan itu, meskipun pilihan tersebut merupakan rekomendasi dari orang2 terdekat evi..
      semoga dapat terjawab 🙂

  20. gan saya suka labil dalam menentukan pilihan saya..
    nah disaat orang lain ngasih tau saya kalau ada sesuatu yang “katanya” lebih bermanfaat dari pilihan saya, saya langsung bingung sama pilihan saya .. nah supaya saya bisa tau mana yang bener buat saya, dan bagaimana cara saya , mengkokohkan sama pilihan saya sendiri itu gimana ?

    • pilihan yang terbaik adalah pilihan yang berasal dari keyakinan dan ketertarikan yang kuat dari dalam diri kita sendiri..
      untuk bisa mengetahuinya yaitu dengan cara mencari referensi tentang pilihan tersebut, dan membandingkan dengan kemampuan yang kita miliki,,apakah skill kita sesuai dengan pilihan itu atau tidak…
      saran dari orang2 terdekat, juga bisa menjadi referensi tapi tetap kamu harus meyakinkan diri kamu , apakah kamu memiliki ketertarikan di bidang tersebut atau tidak..
      semoga dapat terjawab 🙂

  21. saya itu pemalu, sampai sampai sesuatu yg saya inginkan tak tercapai karena saya tidak PD. lalu bagaimana saya bisa mengatasinya..???. saat ini saya mencoba untuk ikut organisasi di sekolah. apa itu membantu mengembangkan mental saya..???

    • cobalah tanamkan dalam diri sifat optimis yang kuat, salah satu caranya adalah ketika sedang mengerjakan sesuatu , katakan dalam hati “Saya Bisa”.
      seseorang yg kurang PD, sebenarnya adalah efek takut mencoba yang berlebihan, seperti misalnya takut salah atau takut gagal dan sebagainya..
      mengikuti organisasi juga merupakan salah satu jalan, karena dengan berorganisasi seseorang menjadi terlatih untuk bisa bersososialisasi dengan yang lain, dan kunci untuk sukses menjalani organisasi adalah “jangan malu berbicara dan harus aktif”, contohnya ketika dimintai saran oleh rekan2 kita, sebisa mungkin dapat memberikan jawaban atau ide..
      Semoga dapat terjawab 🙂

  22. minta saran dong,,
    saya saat ini bekerja di peternakan sebagai Admin saat ini sudah 5 bulan saya bekerja namun saya merasa bosan dan terikat karena bekerja sendirian dan di bawah tekanan perusahaan. sekarang malah saya berfikir ingin berhenti dan memulai dengan berwirausaha ternak itik di rumah dan saya sudah kumpulin artikel2 kiat suksesnya namun sesaat saya mersa sangat yakin mampu dan terkadang merasa takut menjalani karena ortu nggak setuju dengan rencana itu. saya senang melakukan sesuatu sesuka hati saya tapi saya mudah bosan dan ingin mencoba hal yang baru terus dan terus.
    sekarang saya harus gimana dong??? lanjut kerja yg membosankan ini atau memulai usaha dengan resiko dimarahin ortu karena menurut mereka kerjaanku ini prestasi yg membanggakan.

  23. Gan mau tanya ni, sekarang saya sudah kelas 12 tp blm tau mau ambil jurusan apa, awal” ad kepikiran mau ambil farmasi karna mmg suka pelajaran kimia, tapi makin dipikir saya suka kimia karna saya bisa hitungan dlm pelajaran itu dan pass ujian dapet jg nilai yg bagus tp sekali ujiannya ttg teori kimia,nilai saya langsung anjlok. Itu bidang saya ato gk gan?Apakah saya tetap mau ambil jurusan itu ato cari yg lain saja ? Trus saya suka banget musik korea dan jika saya menyukai lagu tertentu, saya antusitas mempelajari koreo ataupun liriknya(termasuk rapnya) . Itu membuang waktu gk gan? Karna itu jg saya kepikiran mau jadi ‘penyanyi’ gt gan. Itu hanya angan” krna suka musik korea atau apa gan? Tolong dibales ya :)) thankyou

  24. perkenalkan dulu sebelumnya nama saya widia
    saya mau nanya ini kak ,,saya ini bingung bukannya bingung apa ya kak..lebih tepat nya sampai dengan sekarang belum tau bakat saya apa ?? sedangkan saya pingin banget tau bakat saya apa.. tolong bantuin aku kak.. caranya bagaimana..terimakasih sebelumnya

  25. hay aku sintia sekarang aku masih siswi smk farmasii
    dan aku sekarang udh mau naik kls 2 tapi aku belum tau potensi apa yg aku punya dan aku jg bukan lah siswi yg amat pintar bisa di bilang standar lah
    nah gini aku kan ngambil jurusan kesehatan dan itu jg di suruh ortu dan aku rasa kayak ny aku tu kurang cocok dg ini tolong dong saran nya apa aku harus tetep lanjut sampai kulia atau ngambil jursan lain

  26. Mantap gan…
    Well, aku juga salah satu dari sekian banyak orang yang masih bingung dengan bakat sendiri, dan minat pun kadang malah ragu juga .
    Aku sekarang kuliah di jurusan gizi, yang otomatis penuh dengan hapalan :’) sedangkan aku ngerasa aku gak punya otak yg kuat ingatan jangka panjang, dan lagian aku lebih suka kalau hitungan, lebih cepet nerap gitu.
    Dari dulu kalau hpalan aku cuma inget seperlunya aja, gk pernah serius. Nah tau aku yg kayaknya salah jurusan -_- aku ingin nyari potensi aku yg lain yg bisa bikin aku lebih enjoy gitu buat kerja. Tapi smpe sekarang pun aku gak tau bakat aku apa. Aku suka baca cerita fiksi tapi aku gak pede buat nulis, tapi aku pengen bgt jd penulis. Aku juga punya passion sama bahasa asing.
    Aku susah ngerangkai kata, dan suka kena block writting gitu.
    Nah aku jadi frustasi gitu, sama diri aku sendiri. Sebenernya minat aku apa, bakat aku apa. Dan aku cocok kerja di bidang apa.

    Mohon bantuanya gan

    • hallo tyasearu,,alasan kamu di awal mengambil jurusan di bidang gizi itu apa ?
      well,, minat dan bakat itu sesuatu yg bikin kita nyaman bukan malah sebaliknya🙂..
      dalam hidup kita pasti punya banyak ketertarikan , tapi sebetulnya hanya 1 yg benar2 merupakan bakat kita sisanya hanya sebagai hobby..
      diatas kamu menyebut kalau kamu lebih suka dengan bidang hitungan, nah saya mau bertanya diantara math ,fisika dan kimia.. mana yang paling kamu sukai ? dan ketika kamu di bangku SMA selalu mendapat nilai yg baik ?
      kalau kamu memilih math,,saya sarankan kamu pindah jurusan di bidang ilmu sciense semisal MIPA, sistem informasi dan sejenisnya..
      kalau memilih fisika dan kimia, saya sarankan pindah di bidang rekayasa/teknik,,
      semoga menjawab pertanyaannya🙂

  27. saya mau nanya nih…
    gimana dngn saya? ketika hal yng saya sukai itu bukan kemampuan saya, tp saya suka itu…
    dan sebaliknya, yang kata tmen saya itu skill saya tapi saya tdak menyukai nya,
    itu bagaimana cara menemukan skill saya yg sebenarnya?

    • coba kamu luangkan waktu sejenak untuk mengingat kembali tentang hal yg kamu sukai itu, apakah sudah lama kamu menyukai hal tersebut ? dan selama itu kamu tidak pernah merasa jenuh, atau putus asa saat kamu gagal pada sesuatu yg kamu sukai itu ?
      kalau dua pertanyaan diatas jawabannya “iya”,, menurut saya, kemungkinan besar itu adalah bakat kamu..
      tapi kalau jawaban dari pertanyaan kedua jawabannya “pernah” sehingga membuat kamu merasa lelah dan ingin mencoba hal yg lain ,, berarti itu bukan bakat kamu…
      memang dalam hidup pasti ada titik jenuh, namun kamu tidak akan pernah merasa ada di titik tersebut ketika hal itu adalah bakat dan minat kamu, meskipun ribuan kali kamu mengalami kegagalan…
      tolak ukur itu bakat kamu atau bukan memang dari prestasi , tapi prestasi disini bukan dalam konteks kamu harus menjadi the top one dari semua orang di dunia yang punya bakat yg sama dibidang yg kamu sukai bukan…cukup berupa prestasi pada diri kamu sendiri dengan kesuksesan dan hidup yg baik..
      hope that answer your question🙂

  28. Gan mau nanya , saya sangat tertarik dalam dunia game saya bermain game di pc , console maupun mobile , apakh itu termasuk dalam hobi ? Atau bakat ?

    • Permisi,, tolong bantuannya….
      Gini.., saya tidak pernah tau apa bakat, minat dan kemampuan serta potensi dalam diri saya…, jika dilihat dari Nilai nilai pelajaran SMAN dari dulu sampai kelas 3 sekarang,, jujur aja Semua Nilai semua mata pelajaran saya jelek,, Nilai setiap ulangan satu mata pelajaran saya Selalu saja dibawah 50..,

      Namun.. Disisi lain, saat di rumah,, saya Agak sering menghabiskan waktu Luang saya untuk mendengarkan musik dan menulis,menyanyi, olahraga,, tapi semuanya saya lakukan selalu di dalam rumah dan tidak pernah keluar ataupun di luar rumah..

      Intinya saat ini saya benar benar sangat bingung pada diri sendiri,, selalu bertanya tanya kepada diri sendiri,, selalu cemas dan gelisah ttg apa bakat dan potensi yang saya miliki…

      Mohon Bantuannya…… 😭😭😭🙏🙏🙏

      **Sekian terima kasih**

  29. Pingback: Potensi Untuk Menjadi Manusia Hebat

Leave a reply to dicky Cancel reply